Menkeu mengaku hanya berharap pada dorongan belanja pemerintah. Dia menyebut, masih ada beberapa kementerian/lembaga (K/L) yang serapan belanjanya masih rendah.
Selain itu, dia juga memperkirakan investasi akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan semester I-2019. Ini merupakan dampak dari penurunan suku bunga Bank Indonesia sebesar 0,5 persen dalam dua bulan terakhir.
"Kuartal II capital inflow naik dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) kuat. Kita harap momentum ini bertahan sampai semester dua. Karena itu, investasi akan lebih kuat meski tidak signifikan, sekitar 5.2 persen tumbuhnya," tuturnya.
Sementara Menkeu melihat ekspor masih tertekan. Ketidakpastian ekonomi global yang masih terus berlanjut sangat berdampak ke kinerja perdagangan nasional.
"Ekspor semester dua kami perkirakan juga masih dalam zona negatif," ucapnya.