“Sektor pertanian telah memberikan kontribusi positif sebesar 2,15% di Maret. Ekspor pertanian secara kumulatif pada Januari – Maret 2021 sebesar 1,05 miliar dolar AS, mengalami kenaikan sebesar 14,29% terhadap periode yang sama pada 2020,” ucap Airlangga.
Di sisi ekspor, nilai ekspor florikultura pada tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada 2018 nilai ekspor sebesar 12,07 juta dolar AS, pada 2019 sebesar 13,53 juta dolar AS (naik 12,1%) dan pada 2020 naik cukup signifikan menjadi sebesar 19,98 juta dolar AS.
Menko Airlangga menyampaikan arahan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) bahwa inisiasi Closed Loop perlu terus dikembangkan terutama dalam rangka pengembangan kemitraan dari hulu ke hilir. Kemitraan Closed Loop perlu untuk meningkatkan produktivitas.
Pemerintah akan terus memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank terus memberikan dorongan berupa bantuan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berorientasi Ekspor bagi usaha berorientasi ekspor termasuk juga usaha rintisan ekspor dengan maksimal omzet sebesar Rp50 miliar.
“Saya ucapkan apresiasi dan selamat atas keberhasilan Menteri Pertanian yang terus mendorong ekspor florikultura dari Indonesia,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara pelepasan ekspor florikultura antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Perwakilan Pemerintah Kota Bogor, dan Pimpinan DPRD Kabupaten Bogor.