Melihat adanya peluang kolaborasi tersebut, pemerintah melalui Kadin Indonesia bekerja sama dengan Markija Berdaya telah mengembangkan model bisnis baru untuk mengirimkan mahasiswa Politeknik dan Sekolah Vokasi untuk magang selama 1-2 tahun di negara-negara industri.
“Program ini menjadi salah satu prototyping yang akan terus dimonitor. Artinya pemerintah akan monitor keberhasilan adik-adik mahasiswa di Hungaria. Tentu kami akan monitor setelah pulang juga. Karena setelah pulang akan juga memperkuat industri di dalam negeri dan adik- adik akan mendapatkan semangat dan etos kerja di Hungaria, salah satu negara yang maju dari segi industrinya,” ujar Airlangga, di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Dia mengungkapkan, para peserta magang akan mendapatkan transfer kredit sebesar 20 SKS setiap semester sesuai standar magang yang direkomendasikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berdasarkan usulan Kadin Indonesia.
Selain itu, lanjutnya, peserta magang juga akan mendapatkan uang saku dan fasilitas seperti akomodasi dan asuransi sesuai standar di negara tujuan.
Program ini telah dimulai sejak tahun 2022 dan Indonesia telah mengirimkan 616 mahasiswa yang berasal dari 60 Politeknik di seluruh Indonesia untuk mengikuti pemagangan pada 32 industri di Hungaria.