BELITUNG, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas ekspor komoditas lada biji asal Belitung sebanyak 30 ton ke mancanegara.
Selain mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan petani, ekspor lada ini juga bertujuan meningkatkan minat generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian. Hal itu sejalan dengan program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengembalikan kejayaan rempah di kancah dunia.
”Kita ingin Belitung ini kota lada, Bangka Belitung provinsi lada, sehingga bisa diekspor langsung ke India dan Eropa. Dengan demikian, harga lada terjamin, pendapatan petani naik, dan pendapatan pengusaha juga naik,” ujarnya saat melakukan pelepasan ekspor di lahan lada di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, Belitung, kemarin.
Menurut Amran, pemerintah menyiapkan berbagai upaya dalam mendorong generasi milenial terjun ke sektor pertanian. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyediakan bibit unggul semua komoditas bagi petani, Kementan mengalokasikan anggaran untuk bibit senilai Rp5,5 triliun dalam dua tahun berturut-turut. Khusus Provinsi Bangka Belitung (Babel), telah dialokasikan bibit unggul lada dengan rehabilitasinya sebanyak 5.000 hektare.
”Bedanya, produktivitas bibit biasa hanya 0,7 ton per hektare per tahun, tapi kalau bibit unggul produktivitasnya 2,5 ton per hektare per tahun, bahkan bisa mencapai 3 ton per hektare per tahun,” ucap dia.
Dengan program ini, Amran optimistis dapat mengembalikan kejayaan rempah Indonesia. Pasalnya, akar permasalahannya ada pada bibit, teknologi, dan membangun semangat petani. Apalagi keunggulan komparatif pertanian Indonesia masih luar biasa sehingga produktivitas dan kualitas suatu komoditas dapat ditingkatkan dan mampu bersaing di pasar dunia.
”Kita sudah buktikan empat tahun terakhir, dulu ekspor kita 33 juta ton, tapi pada 2018 meningkat menjadi 42 juta ton. Artinya, naik hampir 10 juta ton. Apa yang kita lakukan sekarang ini sudah membuahkan hasil di pemerintahan Jokowi-JK. Sekarang kita sudah panen,” ujarnya.