Sebagai informasi, diskusi Grab dan Gojek tersebut muncul ketika kedua perusahaan yang bersaing ini merugi di berbagai negara akibat berbagai pembatasan terkait virus Covid-19. Di Indonesia yang merupakan tempat kedua perusahaan bersaing ketat juga mencatatkan kerugian.
Merger Grab dan Gojek diperkirakan memengaruhi masa depan mitra kedua aplikator, khususnya driver ojek dan mobil online. Pasalnya, selama ini banyak driver yang memiliki dua akun di dua perusahaan tersebut untuk bekerja.
"Madesu (masa depan suram) karena driver bakal dirugikan," ujar Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno saat dihubungi MNC Portal di Jakarta, Rabu (9/12/2020).