JAKARTA, iNews.id - Ekspor dan impor Indonesia pada Juli 2021 tumbuh tinggi secara year on year (yoy), ekspor tumbuh double digit sebesar 29,32 persen yoy, begitu juga dengan impor yang tumbuh sebesar 44,44 persen yoy.
Peningkatan terbesar ekspor Indonesia pada Juli 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) yang meningkat sebesar 614 juta dolar AS. Peningkatan ini terutama berasal dari India yang aktivitas ekonominya mulai kembali pulih pasca melandainya penyebaran varian delta.
India sekaligus menjadi negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan tertinggi dengan nilai sebesar 272,7 juta dolar AS, diikuti Pakistan dengan nilai sebesar 91,6 juta dolar AS, dan Taiwan sebesar 88,6 juta dolar AS.
Peningkatan terbesar impor pada Juli 2021 terjadi pada produk farmasi (HS 30) senilai 185,9 juta dolar AS yang didominasi oleh impor vaksin yang mencapai 150 juta dolar AS. Negara asal impor nonmigas yang peningkatannya paling besar, yaitu India 111,8 juta dolar AS, Argentina 20 juta dolar AS, dan Spanyol 15,4 juta dolar AS.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, impor vaksin yang tumbuh tinggi membuktikan keseriusan pemerintah dalam mendorong akselerasi vaksinasi yang merupakan salah satu kunci utama penanganan Covid-19.
"Melesatnya pertumbuhan ekspor dan impor menunjukkan penguatan fundamental pemulihan ekonomi akibat membaiknya permintaan ekonomi global dan domestik. Selain itu, harga komoditas utama yang kembali menguat khususnya batubara (tumbuh 194,74 persen yoy), CPO (tumbuh 52,33 persen yoy), dan timah (tumbuh 94,74 persen) turut mendorong performa ekspor Indonesia,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (19/8/2021).