"Sama seperti 2021 kita berharap pengelola anggaran di K/L dan pemerintah daerah harus tetap memiliki fleksibilitas. Artinya kita tetap berjaga-jaga covid-19 tidak akan meningkat lagi sehingga kegiatan masyarakat, sosial, ekonomi dan keuangan bisa berjalan," kata dia.
Sementara itu, dari sisi belanja, realisasi tahun 2021 sebesar Rp2.058,9 triliun atau tumbuh 0,8 persen dan setara 74,9 persen dari yang direncanakan senilai Rp2.750,0 triliun. Belanja pemerintah pusat senilai Rp1.416,2 triliun atau mencatatkan pertumbuhan 5,4 persen, sedangkan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) 642,6 triliun atau minus 7,9 persen.
Dengan kinerja tersebut, defisit APBN hingga Oktober 2021 telah mencapai Rp 548,9 triliun atau 3,29 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit itu juga setara 54,5 persen dari yang direncanakan senilai Rp1.006,4 triliun.