JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi subsidi energi hingga akhir Mei 2024 mencapai Rp56,9 triliun. Rinciannya terdiri atas subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) Rp6,6 triliun, gas elpiji 3 kg sebesar Rp26,80 triliun dan listrik sebesar Rp23,5 triliun.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani penggunaan subsidi energi untuk BBM telah disalurkan sebanyak 5,57 juta kiloliter atau turun 1,0 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, elpiji 3 kg realisasinya mencapai 2,7 juta metrik ton dan tumbuh 1,9 persen dari periode yang sama tahun lalu. Terakhir, subsidi listrik mencapai 40,4 juta pelanggan atau meningkat 3,1 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Untuk subsidi tadi Rp56,9 triliun itu yang ditagihkan dan sudah kami bayar, karena subsidi biasanya dibayarkan setiap bulan. Tapi untuk kompensasi, kita bayarkan 3 bulan sekali setelah di audit oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) ataupun oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," ucap Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata, Kamis (27/6/2024).
Isa menjelaskan, untuk saat ini, tagihan yang sudah masuk, yaitu untuk triwulan pertama 2024. Katanya, tagihan kompensasi ini berasal dari PLN dan Pertamina dengan total Rp53,8 triliun.