JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah akan menganggarkan subsidi energi di 2024 sebesar Rp329,9 triliun. Adapun, angka tersebut untuk kompensasi BBM, LPG, hingga listrik.
"Subsidi energi tahun depan kita akan menganggarkan Rp329,9 triliun, terutama untuk solar, LPG dan subsidi listrik, dalam hal ini LPG jumlah volumenya Rp8,03 juta metrik ton. Kemudian listrik untuk (pelanggan) 450-900 VA yang masuk DTKS, sedangkan untuk solar subsidi tetap Rp1.000 per liter," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu (17/8/2023).
Sri Mulyani mengakui bahwa anggaran subsidi di tahun 2023 memang cukup besar. Namun, dia menyebut bahwa outlook hingga akhir tahun tidak akan sebesar yang dianggarkan karena harga minyak mentah lebih rendah. Selain itu, kurs rupiah terhadap dolar saat ini juga telah mendekati Rp15.000 atau bahkan di atas itu.
"Ini yang menyebabkan kemudian alokasi anggaran untuk subsidi 2023 kita perkirakan akan mencapai Rp185 triliun tambah kompensasi Rp114 triliun," tuturnya.
Sri Mulyani menuturkan, angka yang digunakan dalam RAPBN 2024 juga hampir sama dengan outlook 2023.
"Ini karena tadi harga minyak (mentah) diasumsikan di 80 dolar AS per barel yang mirip dengan realisasi tahun ini. Kursnya asumsinya dalam asumsi dasar makro Rp15.000 jadi volume yang kita harapkan dari Pertamina untuk lebih targetin dan PLN bisa mengendalikan kita perkirakan untuk total subsidi energi adalah Rp329,9 triliun," ucapnya.