“Sementara yang menganggur didominasi tingkat pendidikannya yang lebih bagus. SMA, SMK, Diploma dan Perguruan Tinggi. Yang bekerja tingkat pendidikannya rendah, yang nganggur justru mereka lebih baik pendidikannya,” katanya.
Menurut Ida, karena tidak adanya linked and match maka pendidikan vokasi yang didapatkan tidak diterima di pasar kerja. Sementara yang bekerja, justru kompetensinya rendah karena pendidikan yang rendah.
“Karena pendidikan rendah menyebabkan kompetensinya rendah menyebabkan produktivitas rendah. Akibatnya di antara negara-negara ASEAN, kita berada di bawah rata-rata negara Asia,” ujar Ida.