Pengembangan Energi Baru Terbarukan Bakal Stagnan Tanpa Upaya Khusus

Isna Rifka Sri Rahayu
Ilustrasi (Foto: iNews.id/Yudistiro)

JAKARTA, iNews.id – Berdasarkan data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), penetapan target kontribusi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam Bauran Energi Nasional terlalu tinggi dan tidak dilakukan penyesuaian setiap tahunnya. Target ini dinilai tidak akan tercapai jika pemerintah enggan melakukan beberapa upaya khusus.

Anggota BPK Rizal Djalil mengatakan, upaya pencapaian bisa meliputi izin, stimulus perbankan, perpajakan, mempermudah lahan dan fasilitas khusus supaya pengusaha yang bergerak di bidang EBT bisa mendapatkan kredit yang ekonomis. Hal ini berbeda dari negara lain yang segala sesuatunya dipermudah.

"Berbeda dari negara lain. Kalau ada orang ini bangun pembangkit hidrogen tanahnya gratis, kita tidak," kata Anggota BPK, Rizal Djalil setelah seminar nasional di Kantor Pusat BPK, Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Ia berharap penggunaan energi fosil akan menurun karena semakin lama ketersediaannya semakin berkurang. Untuk itu, pengembangan EBT ini tidak bisa ditahan lagi walaupun sebagai negera berkembang Indonesia memiliki dana yang terbatas.

"Kita negara berkembang dan dana kita terbatas, kita masih butuh energi fosil tapi kami harap trennya menurun," ucapnya.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

Hore! Pemerintah Tak Naikkan Tarif Listrik hingga Akhir Tahun Ini

Nasional
5 bulan lalu

Prabowo Minta Maaf Tak Bisa Hadir Peresmian Proyek EBT di Ijen gegara Cuaca Buruk

Bisnis
5 bulan lalu

MNC Energy Investments Putuskan Tak Bagikan Dividen, Ini Alasannya

Bisnis
5 bulan lalu

Dorong Bisnis Berkelanjutan, MNC Energy Investments Berencana Garap Sektor EBT 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal