Dapat dikatakan, ekonomi mikro adalh pendekatan ‘bottom-up’ yang bertujuan memahami pola upah, pekerjaan, dan pendapatan, serta perilaku konsumen, tren pengeluaran, perilaku harga-upah, kebijakan perusahaan, dan bagaimana peraturan berdampak pada perusahaan.
Secara sederhana, ekonomi mikro bisa membantu Anda untuk memahami hal-hal berikut ini:
- Bagaimana orang dan rumah tangga menghabiskan anggaran mereka
- Kombinasi produk dan layanan apa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar, yang sesuai dengan anggaran yang tersedia
- Bagaimana seseorang memutuskan bekerja atau tidak, bentuk pekerjaan, dan apakah full time atau part time.
- Bagaimana orang memutuskan untuk menabung untuk masa depan, berapa banyak yang ditabung dari penghasilan
- Bagaimana sebuah bisnis memutuskan untuk memproduksi dan menjual produk-produk tertentu, bagaimana memproduksinya, berapa banyak dari masing-masing produk yang akan dijual, dan untuk berapa banyak konsumen.
- Bagaimana pengusaha atau perusahaan memutuskan merumahkan karyawan atau mempekerjakan karyawan di masa pandemi Covid-19
- Kapan memperluas bisnis, berhemat, atau bahkan menutup bisnis.
Dilihat dari pengertiannya, maka perbedaan ekonomi makro dan mikro terletak pada sudut pandang, meskipun mengeksplorasi elemen yang sama. Berikut perbedaan utama ekonomi makro dan mikro :
- Ekonomi makro berupaya menemukan perspektif umum, di tingkat nasional, sementara ekonomi mikro berfokus pada perspektif individu, di tingkat konsumen.
- Meskipun penawaran dan permintaan berlaku untuk kedua bidang ekonomi, ekonomi mikro didasarkan pada tren pembeli dan penjual, sedangkan ekonomi makro berfokus pada berbagai siklus ekonomi, seperti inflasi, atau utang jangka pendek dan jangka panjang.