JAKARTA, iNews.id - Industri sawit terutama petani menghadapi banyak tantangan yang perlu dicarikan jalan keluar secepatnya. Salah satu tantangan ini yakni harga beli Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani yang sangatlah rendah.
“Anjloknya harga jual TBS perlu menjadi perhatian pemerintah. Karena petani swadaya menerima perlakuan tidak adil meskipun ada penetapan harga TBS sawit oleh pemerintah,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Rino Afrino dalam diskusi sekaligus deklarasi Forum Jurnalis Sawit (FJS) di Jakarta, Selasa (8/8/2018).
Rino menuturkan, saat ini harga TBS di tingkat petani cenderung rendah khususnya yang diterima petani sawit swadaya. Di daerah sentra sawit, harga TBS di level petani swadaya berkisar Rp 800-900 per kilogram.
Karena itu, Rino meminta perhatian pemerintah supaya peningkatan harga TBS di tingkat petani swadaya dapat segera terwujud. Dia menyebut, tim yang menetapkan harga TBS kerap tidak berpihak pada petani dan acapkali harga dibanderol lebih murah oleh pabrik.
Berdasarkan catatan Apkasindo di sejumlah sentra produsen sawit, seperti di Kalimantan, harga TBS petani swadaya yang tidak bermitra dengan perusahaan berada di kisaran Rp800-1.100 per kilogram. Sementara harga TBS untuk petani plasma yang bermitra dengan perusahaan lebih mahal di kisaran Rp1.500 per kg. ”Yang terjadi di lapangan pembelian TBS di petani swadaya bisa lebih murah daripada di petani plasma yang menjadi mitra perusahaan,” ujar Rino.