Produk Prancis Diboikot, Ini Pengaruhnya bagi Perekonomian Indonesia

Ferdi Rantung
Gerakan boikot produk Prancis tidak akan berpengaruh signifikan baik dari sisi investasi maupun ekspor impor Indonesia. (Foto: Sindonews)

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi meminta masyarakat tidak terprovokasi dan tetap menjaga kedamaian di Indonesia dalam menyikapi ajakan memboikot produk Prancis.

"Kepada masyarakat umat Islam dan bangsa Indonesia yang ingin menyampaikan aspirasi silakan, tapi dengan tertib, tidak boleh merusak dan harus mengikuti aturan main," kata Muhyiddin kepada wartawan di Jakarta.

Sekadar informasi, dalam konteks ekspor impor, neraca perdagangan Indonesia ke Prancis selalu defisit dalam 5 tahun terakhir. Pada 2019 -411 juta dolar AS; 2018 -648,5 juta dolar AS; 2017 -609,4 juta dolar AS, 2016 -489,3 juta dolar AS; dan 2015 -364 juta dolar AS. Dari kondisi itu menunjukkan ekspor Prancis ke Indonesia lebih besar daripada yang diekspor Indonesia ke Prancis.

Seruan boikot Prancis juga terjadi di sejumlah negara di negara Arab, seperti Qatar, Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab (UEA). Isu boikot dikhawatirkan digunakan beberapa pelaku usaha lain mengambil keuntungan dengan menyerang produk saingannya.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Nasional
21 hari lalu

Menko Airlangga soal IHSG Tembus Rekor Tertinggi: Bukti Kepercayaan Investor 

Makro
1 tahun lalu

Jokowi Bertemu KSSK di Istana, Ini yang Dibahas

Bisnis
2 tahun lalu

Kelapa Sawit Berkontribusi pada Ekonomi hingga Penyerapan Tenaga Kerja RI

Makro
2 tahun lalu

BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di 6 Persen, Ini Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal