JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara terkait isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu. Dia menyebut itu adalah risiko yang siap dihadapi.
"Dari awal saya diangkat jadi menteri, saya selalu mengatakan kita harus siap diangkat dan siap jika harus dicopot. Karena kita adalah pembantu presiden," ujar Erick dikutip dari akun Instagramnya @erickthohir, Minggu (11/7/2020).
Dia mengatakan, berbagai program kerja di Kementerian BUMN dilakukan semaksimal mungkin agar mampu mencapai key performance index (KPI) yang sudah ditetapkan. Itu dilakukan melalui kerja sama solid.
Namun, lanjut dia, penilaian kinerja ditentukan Presiden Jokowi. Sebab itu, dukungan berupa penilaian dan masukan sangat membantu dirinya bekerja lebih baik.
"Penilaian akhirnya diserahkan kepada presiden. Review dan masukan sangatlah penting bagi kami untuk dapat terus bertransformasi menjadi semakin baik lagi, untuk Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam pidato arahan sidang kabinet sempat marah dan mengancam akan me-reshuffle kabinet jika penanganan Covid-19 masih 'biasa-biasa' saja. Presiden mengatajan, penanganan corona hingga saat itu belum progress signifikan.
Dalam rapat yang dipublikasikan akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/6/2020). Kepala Negara menegur anggota kabinet yang dinilai biasa-biasa saja menyikapi situasi krisis terkait pandemi Covid-19.