JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia mendesak Australia untuk segera menyelesaikan kasus tumpahan minyak Montara di Laut Timor. Pasalnya, pencemaran itu merugikan masyarakat, khususnya nelayan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Satgas Montara, Purbaya Yudhi Sadewa meminta Australia bertanggung jawab karena mereka yang mengatur operasional PTTEP Australasia. Dia memastikan bahwa Indonesia akan terus mendukung kepentingan nelayan yang terkena dampak tumpahan minyak.
"Kita akan berkunjung ke Autralia dan minta pemerintah Australia untuk bertanggung jawab untuk mengatasi dampak kerusakan laut Timor yang tercemar pada tahun 2009 lalu karena sudah 10 tahun belum ada kejelasan," ujar Purbaya melalui keterangan tertulis, Kamis (11/4/2019).
Kasus tumpahan minyak Montara terjadi pada 21 Agustus 2009 saat anjungan minyak di lapangan Montara miliki PTTEP Australasia meledak di lepas landas kontinen Australia. Tumpahan minyak dengan volume lebih dari 23 juta liter itu mengalir ke Laut Timor selama 74 hari.
"Tumpahan minyak itu juga berdampak hingga ke pesisir Indonesia. Luas tumpahan diperkirakan mencapai kurang lebih 92 ribu meter persegi," ujar Purbaya.