JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan ekonomi Indonesia berada di zona negatif hingga akhir 2020. Dengan ekonomi kuartal II yang negatif, kemungkinan hal sama bisa saja berlanjut.
"Downside risk menjadi lebih besar atau kemungkinan perekonomian akan berada pada zona negatif keseluruhan tahun. Downside menjadi tanda yang cukup nyata yang harus kita kelola di kuartal II dan IV," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Dia melanjutkan, ekonomi Indonesia yang negatif termasuk paling rendah di Asia. Pasalnya, ekonomi di beberapa negara Asia sudah terkontraksi dalam seperti Filipina, Singapura dan Malaysia.
"Banyak negara kontraksi lebih dalam kayak Spanyol, Malaysia, Filipina Singapura itu tergantung struktur ekonomi. Sedangkan Indonesia masuk negara ekonomi rendah di Asia karena minus 5,32 persen," ucapnya.
Kendati demikian, dia optimistis konsumsi pemerintah akan tumbuh positif seiring stimulus dan upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Untuk konsumsi pemerintah akan positif seiring APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) kita alami perubahan dengan stimulus dan penanganan ekonomi pada kuartal III dan kuartal IV. Ini akan memberikan kontribusi positif, sehingga growth-nya antara 2-4," tuturnya.