Sri Mulyani Ungkap Ngerinya Krisis Akibat Pandemi Covid-19, Melebihi Krisis 1998 dan 2008

Michelle Natalia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 berdampak luar biasa. Bahkan, melebihi krisis 1998 dan 2008. (Foto: tangkapan layar)

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 berdampak luar biasa. Bahkan, menurutnya krisis ini menorehkan luka dalam yang melebihi krisis-krisis sebelumnya, seperti krisis moneter 1998 dan krisis ekonomi 2008. 

Meski begitu, Sri Mulyani menyebut bahwa kini pandemi Covid-19 sudah mulai bisa dikelola meski belum semuanya pulih.

"Scarring effect atau luka memar yang diakibatkan pandemi ini sangat dalam, karena masalah utama di pandemi ini adalah terancamnya jiwa manusia," ujar Sri Mulyani dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Jakarta, Kamis(29/9/2022). 

Sri Mulyani menambahkan, Covid-19 menjadi momok yang menakutkan karena pada saat itu obat dan vaksinnya belum ditemukan. Maka dari itu, pemerintah mengambil kebijakan untuk menerapkan pengetatan aktivitas masyarakat untuk mencegah penyebaran virus ini. 

"Tetapi imbas pengetatan itu adalah lumpuhnya kegiatan ekonomi. Pembatasan-pembatasan tersebut sangat memukul industri dan bisnis di Indonesia, khususnya pelaku usaha kecil, apalagi Indonesia didominasi oleh perusahaan dan kegiatan sektor informal. Itu terpukul sangat dalam, jadi luka dari pandemi bukan hanya karena penyakit," kata dia.

Menurutnya, hal ini menjadi pembeda yang jelas antara krisis akibat pandemi dengan krisis 1998 dan 2008 yang dicontohkannya. 

"Krisis keuangan di masa itu menyerang neraca lembaga keuangan, perusahaan asuransi, hingga korporasi besar. Neraca keuangan mereka terganggu karena nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat anjlok sehingga menyebabkan masalah pada sisi liability atau pinjaman," ucapnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Megapolitan
21 hari lalu

Pramono Janji Maksimalkan Dana Mengendap Rp14,6 Triliun usai Disentil Purbaya 

Nasional
3 bulan lalu

Mayoritas Daerah Pilih Naikkan PBB-P2 Imbas PAD Masih Rendah

Nasional
5 bulan lalu

Dinkes Jakarta Catat 38 Kasus Covid-19 sejak Awal 2025, Antisipasi Lonjakan

Mobil
5 bulan lalu

Krisis Finansial, Nissan Pertimbangkan Jual Kantor Pusat di Jepang

Nasional
6 bulan lalu

Kejagung Ungkap Kejanggalan di Sritex: Untung Signifikan, Tiba-Tiba Rugi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal