JAKARTA, iNews.id – Pemerintah tengah mengusulkan penambahan subsidi energi menyusul membengkaknya beban penyediaan energi bagi masyarakat. Salah satu tambahan satu subsidi energi yang diusulkan adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Plt Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengakui, penambahan subsidi untuk BBM sudah sangat dibutuhkan. Pasalnya, harga minyak mentah dunia juga tengah mengalami kenaikan yang signifikan.
Alhasil, subsidi BBM yang dipatok hanya Rp500 per liter membebani keuangan PT Pertamina (Persero) selaku perusahaan yang ditugaskan mendistribusikan solar bersubsidi ke masyarakat. "Iya kita paham badan usaha terbebani keuangannya. Tapi, ini kan kita lagi proses mengusulkan dari Rp500 ke Rp1.000," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Saat ini, harga jual BBM Premium penugasan Rp6.450 per liter dan Solar subsidi Rp 5.150 per liter. Sejak harga minyak merangkak naik, kedua BBM jenis itu tidak mengalami kenaikan. Bahkan, pemerintah memutuskan mempertahankan harga kedua BBM itu hingga tahun 2019.
Pertamina sendiri dikatakan masih menanggung selisih subsidi Solar. Bahkan, Pertamina telah teriak dengan beban biaya yang harus ditanggung dalam menyalurkan solar bersubsidi.