The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 0,75 Persen, Tertinggi sejak 1994

Aditya Pratama
The Fed meningkatkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen atau 75 basis poin pada hari Rabu. Hal ini dilakukan untuk melawan lonjakan inflasi yang tinggi. (Foto: AFP)

Powell menambahkan, The Fed mungkin akan memilih opsi antara kenaikan setengah poin dan tiga perempat poin pada pertemuannya di bulan Juli mendatang.

"Kami pikir tindakan tegas diperlukan pada pertemuan ini, dan hari ini kami menyampaikannya. Kami tidak akan menyatakan kemenangan sampai kami benar-benar melihat bukti yang meyakinkan, bukti kuat bahwa inflasi akan turun," kata dia.

Powell menyebut, kenaikan suku bunga ini dilakukan untuk mengekang pinjaman dan meredakan lonjakan inflasi. Ini turut menurunkan untuk memacu pinjaman, kegiatan ekonomi, dan pertumbuhan pekerjaan.

Tingkat suku bunga yang lebih tinggi secara tajam kemungkinan akan semakin memperlambat ekonomi. The Fed mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka memperkirakan ekonomi akan tumbuh 1,7 persen pada 2022 dan 2023, turun dari perkiraan Maret masing-masing 2,8 persen dan 2,2 persen. 

Tingkat pengangguran diprediksi akan berada di atas level terendah dalam 50 tahun, naik menjadi 3,7 persen pada akhir tahun, dan 4,1 persen pada akhir 2024. 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Makro
7 hari lalu

BI-DPR Sepakati Asumsi Makro ATBI 2026, Pertumbuhan Ekonomi 5,33 Persen, Inflasi 2,62 Persen

Nasional
16 hari lalu

BPS: Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,46 Juta Orang per Agustus 2025

Nasional
17 hari lalu

Penciptaan Lapangan Kerja Harus Ditopang Industrialisasi

Nasional
17 hari lalu

Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal