Tingkat Ketimpangan RI Terus Menurun Sejak 2015, Begini Artinya

Rully Ramli
ilustrasi. (Foto: Okezone.com)

Per September 2018, pengeluaran 40 persen terbawah dan 40 persen menengah naik masing-masing 3,55 persen dan 3,4 persen. Sementara 20 persen teratas naik 1,28 persen.

Suhariyanto mengatakan, kenaikan pengeluaran yang lebih cepat pada kelompok terbawah dan menengah disebabkan upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi.

Sepanjang Maret-September 2018, inflasi hanya 0,94 persen. Hal ini terlihat dari turunnya harga beberapa komoditas pokok seperti beras (3,28 persen), daging sapi (0,74 persen), minyak goreng (0,92 persen), dan gula pasir (1,48 persen).

Dari sisi daerah, ketimpangan perkotaan tetap lebih tinggi dibandingkan perdesaan. Di kota, rasio gini mencapai 0,391 sementara di desa tercatat 0,319. Meski begitu, tren ketimpangan di kota menunjukkan penurunan sementara di desa cenderung fluktuatif.

Dari sisi provinsi, ada sembilan provinsi yang ketimpangannya di atas nasional. Yang tertinggi masih dipegang oleh DI Yogyakarta 0,422, diikuti oleh Gorontalo 0,417, Jawa Barat 0,405, Papua 0,398, dan Sulawesi Tenggara 0,392.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
7 hari lalu

Cak Imin: 1% Orang Kaya Kuasai Hampir Separuh Kekayaan Nasional

Nasional
2 bulan lalu

AHY Soroti Ketimpangan Infrastruktur, Ajak Swasta Bantu Pemerataan Pembangunan

Nasional
4 bulan lalu

Ekonomi Sumut Tumbuh 4,69 Persen, BPS: Daya Beli Masyarakat Masih Cukup Kuat

Nasional
4 bulan lalu

Warga Miskin di Sumut Tambah 29.300 Jiwa dalam 6 Bulan, Total 1,14 Juta Penduduk

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal