Menurut Tito, kepala daerah seharusnya tidak menyimpan APBD lama-lama di deposito demi meraup bunga. APBD tersebut bisa menciptakan multiplier effect lebih besar bila dibelanjakan.
"Ini disimpan tapi bunga tidak beredar ke masyarakat, diedar ke bank. Itu terafiliasi dengan pengusaha-pengusaha tertentu. Saya tidak mengerti apa ada pengusaha menengah kecil yang diberikan prioritas," ucapnya.
Mantan Kapolri itu menilai, penyerapan APBD sejauh ini baru 51,83 persen. Padahal, akhir tahun tinggal dua atau tiga bulan lagi.
"Ini sudah Oktober, tinggal dua bulan setengah, tapi biasanya dua minggu terakhir Desember tidak ada belanja. Artinya, hanya tinggal dua bulan tapi belanja baru 51 persen," ucapnya.