Ia mengimbau masyarakat untuk melaporkan ke kontak pusat Pertamina jika di daerahnya terjadi kelangkaan pasokan LPG, untuk kemudian segera ditambah pasokannya. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan kebutuhan mendekati Natal dan Tahun Baru 2018.
Selain itu, ia juga menegaskan mengenai kuota pasokan yang sudah ditetapkan akan dipenuhi sesuai kebutuhan masyarakat sebanyak 20 ribu MT hingga 20,4 ribu MT. Fluktuasi ini ia yakini Pertamina bisa atasi dengan baik.
"Kita punya rata-rata 20 hari persediaan. Jika lonjakan biasanya hingga O,4 ribu dari 2,4 ribu MT perhari, insya Allah kita tetap mampu mengatasi jika terjadi lonjakan kebutuhan akhir tahun," tuturnya.
Sebelumnya, pada masa libur panjang akhir pekan di awal Desember 2017, telah terjadi peningkatan kebutuhan LPG 3 Kg bersubsidi di wilayah Depok, Bogor, dan sebagian Jakarta. Namun dari pantauan beberapa lokasi operasi pasar sejak Senin 4 Desember 2017 ada beberapa titik yang ternyata sepi peminat.
Salah satunya adalah operasi pasar yang digelar di Paledang, Bogor pada Kamis 7 Desember 2017 yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut sudah tercukupi. Berdasarkan data penyaluran harian LPG 3 kg bersubsidi, hingga akhir November 2017, realisasi penyaluran LPG 3 kg bersubsidi telah mencapai 5,750 juta MT, atau 93 persen dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6,199 juta MT. Sampai dengan akhir Desember 2017, penyaluran LPG 3 kg bersubsidi diperkirakan akan melebihi kuota sekitar 1,6 persen di atas kuota APBN-P 2017 tersebut.