Pelaku yang berinisial WS diketahui melarikan diri ke Indonesia setelah gagal melunasi pinjaman tersebut. Sejak Oktober 2025, WS menetap di Batam dan bahkan melakukan penipuan finansial terhadap sesama warga China dengan basis operasional di Indonesia.
Tanpa perlawanan, WS berhasil ditangkap oleh tim Imigrasi Batam. Ia dikategorikan sebagai financial fugitive atau pelaku kejahatan keuangan, dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Interpol sejak 11 November 2025.
Selain kasus ini, Imigrasi Indonesia mencatat telah melakukan deportasi terhadap 27 WNA sepanjang tahun ini, yang seluruhnya dikembalikan ke negara asal masing-masing.