Mufti menduga, kondisi ini terjadi karena pengalihan dividen BUMN ke Danantara. Akibatnya, negara kehilangan pemasukan, sehingga Kementerian Keuangan harus mencari sumber pendapatan lain. "Kementerian keuangan hari ini harus memutar otak, bagaimana harus menambal defisit yang kemudian maka lahirnya kebijakan-kebijakan yang membuat rakyat kita keringat dingin," tutur Mufti.
Dalam rapat tersebut, Mufti juga mempertanyakan jaminan bahwa Danantara bisa mengelola dividen BUMN lebih baik dibandingkan jika dikelola oleh Kementerian Keuangan. "Apa jaminan bahwa Danantara bisa mengelola uang lebih baik dibanding dikelola Kementerian Keuangan, daripada dikelola negara gitu," pungkasnya.