JAKARTA, iNews.id - Inilah sederet contoh teks stand up comedy sindiran dalam berbagai tema. Stand up comedy adalah salah satu jenis komedi tunggal. Jenis komedi ini disampaikan dengan cara bermonolog mengenai satu topik seorang diri di hadapan penonton.
Mereka bahkan seolah sedang berdongeng sambil berinteraksi dengan penonton saat tampil membawakan materi stand up comedy di atas panggung. Biasanya, materi-materi stand up comedy tidak jauh dari keresahan sang komika dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk dapat membuat naskah stand up comedy dengan baik, kamu perlu memperhatikan tiga elemen berikut ini.
Premis adalah pokok bahasan yang menjadi dasar membuat naskah stand up comedy. Elemen ini bertujuan untuk membuat naskah tetap fokus di jalurnya.
Set up merupakan pengantar yang disampaikan sebelum punchline. Tujuannya adalah menggiring opini penonton dan membuat penasaran.
Punchline sendiri merupakan bagian yang lucu dari sebuah bit. Punchline biasanya berbeda jauh dari opini penonton yang mulai muncul saat set up dikeluarkan.
Perkenalkan gue Jomleh alias jomblo sholeh. Ada yang nggak kenal sama gue? Kalo nggak ada juga nggak papa, gue juga nggak kenal kalian. Orang Indonesia tuh suka aneh ya.
Kalo di Jakarta tuh ada bus yang pake jalur khusus. Apa namanya? (penonton menjawab busway) Ini aneh. Orang sering nyebut busway, padahal kalo kita perhatikan dengan benar, itu bukan busway, tapi bus Trans Jakarta. Busway itu nama jalurnya. Kan nggak lucu kalo ditanya gini, “Bro tadi lu naik apa?”, “Naik busway”. Naik busway? (ekspresi kebingungan) Maksud lu jalan kaki lewat jalur busway?
Ngomongin tentang busway, gue heran kok kalo bus Metro Mini nggak boleh lewat situ? Padahal itu jelas busway, artinya jalan untuk bus. Lha kan Metro Mini juga bus. Kecuali kalo Metro Mini dilarang lewat rel kereta api, itu baru tepat.
Terus di Indonesia tuh ada mie instan dengan bermacam rasa. Ada yang namanya mie goreng. Nah, gue bingung, yang digoreng itu apanya? Masaknya sama-sama direbus. Masih tentang mie instan nih. Orang Indonesia itu terkenal dengan jargonnya, belum makan kalau belum makan nasi. Pernah dengar kan? Makan mie instan cuma dijadiin lauk, makanan utamanya tetap nasi. Pokoknya seberat apapun makanannya, belum makan kalau belum makan nasi. Bahkan makan lontong aja yang sama-sama dibuat dari beras, mungkin karena kuahnya terlalu banyak, dicampur dengan nasi. Tapi untungnya gue belum pernah lihat ada orang makan nasi lauknya nasi goreng.
Acara TV di Indonesia itu terkenal dengan sinetronnya. Bahkan ada yang sampai ribuan episode nggak tamat-tamat. Biasanya sinetron Indonesia kalau ratingnya bagus, episodenya dipanjang-panjangin, sampai nggak nyambung sama isi ceritanya. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji, lu semua pada tau kan? Nih sinetron ceritanya udah nggak nyambung sama judulnya. Sinetron ini mengisahkan tentang impian tukang bubur yang ingin naik haji. Tokoh utamanya dibikin meninggal, tapi sinetronnya masih ada. Makanya gue nggak setuju kalau cerita Bapak Ir. Soekarno dibikin sinetron, bisa-bisa ceritanya sampai cucu Ibu Megawati nggak tamat-tamat.
Di Indonesia juga kadang ada yang suka kebalik. Misalnya, saat hajatan dan tahlilan orang meninggal. Orang yang hajatan itu kan lagi bahagia. Yang kondangan malah ngasih duit. Tapi, saat tahlilan orang meninggal, keluarga duka malah yang harus bagi makanan ke orang-orang yang ikut tahlilan, nggak peduli mau keluarga kaya atau miskin. Ini kan kebalik.
Terus ada lagi nih, klip. Tahu kan klip? Kalo kalian lihat kamus, klip itu alat untuk menjepit kertas. Tapi, ini banyak disalahgunakan. Klip dipake buat bungkus plastik makanan. Nggak jarang klipnya juga nyampur sama makanan. Kalo kemakan kan bahaya.
Gue juga suka aneh sama artis yang kena masalah hukum. Udah ketangkep, tapi seperti merasa tak bersalah, malah bilang sebagai warga negara yang baik, kita harus mengikuti proses hukum yang ada. Ini kan absurd, kalo ngaku warga negara yang baik, ya jangan melanggar hukum dong. Iya nggak?
Sekian, gue Jomleh.