Dari semua penyesalan yang masih tersisa di sini
Sakitnya juga di sini
Semuanya perih-perih juga tersisa di sini
Kenapa?
Karena di situ, kadang saya merasa sedih
Bulan Februari, bulan yang sangat identik dengan cinta. Semua orang merayakan terutama yang punya pasangan. Nah yang nggak punya kayak saya, ini paling pol banter cepet itu ngehubungin mantan.
Tapi aku punya mantan, bukan mantan pacar. Tapi mantan ca;on pacar. Tahu nggak sih? Tahu nggak mantan calon pacar?
Yang udah putus sebelum jadian, yang udah ditolak sebelum nembak.
Yang cuma bisa bilang, "Aku suka kamu."
Dia diem.
"Aku sayang sama kamu." Dia diem.
"Aku tuh cinta sama kamu." Dia diem.
Diem-diem nikah sama orang lain.
Itu serius aku nggak terima banget. Aku akhirnya ngehubunginnya gini doang nih, "Jangan lupa makan ya."
"Kenapa kalau aku nggak makan?"
"Ya nanti kamu sakit."
"Kenapa kalau aku sakit?"
"Kalau kamu sakit, siapa yang nyakitin aku?"
Itu aku keluar, aku nyalain rokok, aku tempelin aja ke dada.
Sorry aku menyalakannya dengan api cemburu.
Itu yang keluar bukan asap, tapi kepulan-kepulan penyesalan.
Itu aku jalan-jalan ketemu orang, lagu pelukan, "Sayang sayang."
Sedikit-sedikit saya denger ada suara sok piutis. Pasangan-pasangan zaman sekarang kan kayak gitu ya, budak-budak sajak.
"Sayang, kau bagaikan rembulan."
"Oh sayang, kau bagaikan bintang."
Ini aku curiga kalau mereka nikah, anaknya jadi kubah masjid.
Demikian beberapa contoh stand up comedy oleh para komika Indonesia. Sangat menghibur, bukan?