JAKARTA, iNews.id - Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF) mengajak masyarakat untuk budayakan sensor mandiri. Hal ini demi melindungi anak-anak dari tontonan yang tidak mendidik atau tidak pantas.
Ajakan ini bermula dari hasil riset yang dilakukan, di mana anak-anak hingga remaja di bawah umur ternyata kerap mencontoh adegan yang mereka tonton. Hal tersebut dipaparkan Ketua LSF, Rommy Fibri Hardiyanto.
Dia mengatakan, budaya sensor mandiri yang dilakukan LSF, bisa menjadi salah satu perlindungan bagi perkembangan mental dan karakter anak. Terlebih di tengah gempuran tontonan era digital.
“Dari hasil riset itu kita tahu ternyata dari anak-anak maupun mahasiswa melihat film itu dari segala persepsi. Mereka mudah mencontoh adegan yang ditonton,” kata Rommy saat ditemui di Hotel Century, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/22).
Mengetahui masih banyak anak-anak di bawah umur dan remaja yang mengikuti adegan di sejumlah film yang ditonton, membuat Rommy semakin mengajak masyarakat untuk sadar untuk membudayakan sensor mandiri.