JAKARTA, iNews.id - Alya terbaring lemah di dalam ambulans. Wajahnya pucat dengan oksigen menempel. Devan duduk di sisi brankar, tak lepas menggenggam tangannya. Air mata terus mengalir, disertai doa dan penyesalan yang terlontar dalam kepanikan.
Sementara itu, jauh di lautan, Cakra berjuang melawan ombak. Saat dia berhasil meraih bongkahan kayu yang menjadi penopang hidupnya, ia memukul kepalanya sendiri, menyalahkan emosi yang membuat Alya ikut terluka.
Setibanya di RS Bina Medika, tim medis segera mendorong Alya ke IGD. Devan histeris ingin ikut masuk, tapi perawat menghalanginya sesuai prosedur. Ia akhirnya terduduk di lantai, tubuh gemetar, menatap noda darah yang melekat di pakaiannya. Saat dokter menjelaskan bahwa peluru masih bersarang dan operasi harus segera dilakukan, Devan langsung menyetujui tanpa ragu.
Ia menandatangani formulir sambil terisak, lalu berserah diri, berdoa agar diberi kesempatan untuk benar-benar mencintai Alya, bukan lagi sebagai istri kontrak semata.
Sementara itu, di rumah Baldy, konflik rumah tangga memanas. Helsi marah besar pada Nisa karena vas bunga mewahnya pecah. Baldy mencoba menenangkan, tetapi malah dituduh selalu membela Nisa. Nisa hanya bisa menunduk ketakutan, sementara Miko ketus dan menyalahkan Nisa.