JAKARTA, iNews.id - Menggunakan masker merupakan salah satu protokol kesehatan yang harus diikuti untuk mencegah penyebaran Covid-19. Walaupun memasuki era New Normal, namun angka kasus positif Covid-19 terus bertambah. Termasuk di Indonesia yang kini angka positifnya mencapai lebih dari 127.000.
Sebab itu, penting untuk tetap mencegah penyebaran virus. Salah satunya menggunakan masker.
Namun, masih ada saja mitos-mitos terkait masker yang tersebar di masyarakat. Berikut rangkuman mitos tentang masker yang tidak boleh dipercaya, seperti dilansir dari CNet, Selasa (11/8/2020).
1. Masker sebabkan keracunan karbondioksida
Beberapa orang berpendapat bahwa medis atau masker bedah dapat memerangkap karbon dioksida yang dihembuskan, dan menyebabkan Anda menghirup lebih banyak CO2. Padahal, WHO telah mengatakan penggunaan masker bedah dalam waktu lama tidak menyebabkan keracunan CO2 atau karbondioksida dan kekurangan oksigen.
Justru, masker bedah merupakan alat pelindung diri yang penting dalam mencegah penyebaran Covid-19. Tentunya, dengan mengikuti protokol kesehatan lainnya yakni menjaga jarak 1-2 meter dengan orang lain dan sering mencuci tangan.