Pembentukan satgas tersebut ditujukan untuk mengumpulkan informasi akurat seputar penyebaran virus Covid-19. Tak hanya itu, pihaknya juga menjalin hubungan lintas sektor dan merumuskan protokol tetap untuk kegiatan yang berlangsung di lingkungan pesantren.
"Untuk mengumpulkan informasi akurat, sehingga kami bisa mengambil langkah berdasarkan ilmu," kata Nurcholis.
Selain diwajibkan untuk menerapkan perilaku 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sesering mungkin, pihaknya juga menyediakan beberapa fasilitas penunjang. Seperti halnya wastafel, thermogun hingga bilik disinfektan.
"Menyiapkan wastafel, bilik disinfektan, dan thermogun sesuai kebutuhan. Kita imbau santri agar sering cuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker," kata Nurcholis.
"Bahkan, kami juga mengerahkan seluruh kemampuan pendanaan untuk Covid-19," ujarnya.
Sebelumnya, lanjut Nurcholis, pihaknya terlebih dahulu memberlakukan isolasi mandiri (karantina mandiri red) kepada seluruh santri yang berada di rumah. Kemudian, melalui kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Pondok Pesantren Al-Amanah mewajibkan seluruh santrinya untuk melakukan rapid test.
"Santri isolasi mandiri (karantina mandiri red) selama 14 hari di rumah. Kemudian, pesantren kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan rapid test. Santri yang reaktif kita kembalikan ke rumah untuk isolasi mandiri (karantina mandiri red) sampai melakukan rapid test kembali dan dinyatakan nonreaktif," ujar Nurcholis.
Hingga kini, pihaknya mengaku gencar melakukan beberapa upaya lanjutan demi menjaga kesehatan santri. Seperti halnya penyemprotan disinfektan, pengukuran suhu tubuh, hingga pemberian suplemen dan vitamin yang semuanya dilakukan secara berkala.
"Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan protokol kesehatan. Kami lakukan pengurangan jam belajar dan memperbanyak kegiatan olahraga. Selain itu, juga pemberian vitamin dan suplemen, serta pengaturan kembali menu di dapur," ujar Nurcholis.
"Tidak hanya usaha fisik, tapi juga batin, yaitu peningkatan kewajiban santri di pesantren, seperti halnya shalat wajib dan sunnah, istighosah, mengaji, dan berdoa kita lakukan agar Covid-19 bisa cepat diatasi," katanya.
Puncak kampanye 3M di lingkungan pesantren dalam rangka pencegahan penularan virus Covid-19 akan dilaksanakan pada Kamis 22 Oktober 2020. Bertepatan dengan Hari Santri Nasional, diharapkan momen ini dapat menumbuhkan kesadaran dan semangat para santri untuk terus menerapkan protokol kesehatan demi keselamatan bersama. (CM)