Fakta yang perlu diketahui bersama, kata Prof Zullies, adalah dosis yang digunakan dalam penelitian ini sering kali jauh lebih tinggi daripada dosis aman untuk manusia.
Dengan kata lain, bagi pasien kanker penting untuk tetap berpegang pada pengobatan yang telah terbukti secara klinis.
"Lalu, tetaplah berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mencoba terapi alternatif," tambah Prof Zullies.
Lebih lanjut, menurut laporan Healthline yang dikutip India Times, para ahli sepakat bahwa obat Ivermectin dan Fenbendazole masih jauh dari pengobatan yang mapan untuk kanker. Peran obat tersebut dalam onkologi masih menjadi subjek penelitian yang sedang berlangsung dan diperlukan kehati-hatian dalam menilai obat ini untuk terapi kanker.
"Meninggalkan pengobatan kanker yang konvensional demi terapi eksperimental dapat mengakibatkan konsekuensi yang mengerikan," ungkap laporan tersebut.