JAKARTA, iNews id - Selama ini, air putih dikenal sebagai minuman utama untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Namun ternyata susu juga bisa memberikan efek hidrasi yang lebih bertahan lama dibandingkan air.
Dilansir dari Verywell Health, Senin (22/12/2025), susu bisa memberikan efek hidrasi yang lebih bertahan lama dibandingkan air, namun bukan berarti air kehilangan perannya sebagai sumber cairan utama. Sebab, kemampuan suatu minuman dalam menghidrasi tubuh tidak hanya ditentukan oleh kandungan airnya, tetapi juga oleh komposisi nutrisi di dalamnya.
Susu mengandung sekitar 90 persen air, namun keunggulannya terletak pada kombinasi elektrolit, protein, dan karbohidrat. Kandungan ini membuat cairan dari susu lebih lama bertahan di dalam tubuh, karena proses pengosongan lambung berjalan lebih lambat dibandingkan air putih.
Elektrolit seperti natrium dan kalium dalam susu juga membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan, sehingga urin tidak dikeluarkan terlalu cepat setelah diminum.
Penelitian Beverage Hydration Index (BHI) juga menunjukkan bahwa susu, baik rendah lemak maupun full-fat, memiliki skor hidrasi lebih tinggi dibandingkan air dalam periode waktu tertentu setelah dikonsumsi. Namun, bukan berarti susu harus menggantikan air putih sepenuhnya.
Meski lebih “mengikat” cairan di tubuh, susu tetap memiliki kalori, lemak, dan gula alami, yang membuatnya tidak selalu ideal untuk diminum dalam jumlah besar sepanjang hari. Selain itu, tidak semua orang cocok mengonsumsi susu, terutama mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau kondisi pencernaan tertentu.