JAKARTA, iNews.id - Penyakit Jantung Bawaan (PJB) biasanya diturunkan orang tua kepada anak. Namun khusus pada bayi atau anak dengan PJB biasanya memiliki presentase harapan kesembuhan yang tinggi, yakni mencapai 80 persen.
“Memang PJB tidak dapat disembuhkan, namun dapat diperbaiki dengan tindakan intervensi atau bedah. Bahkan sebagian tidak memerlukan tindakan hanya memerlukan observasi,” kata dr Muhammad Fadil saat dijumpai di Studio 2, iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).
Tindakan-tindakan yang diberikan pada pasien PJB nantinya bisa meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia. Khusus untuk tindakan operasi juga perlu ditinjau berdasarkan pada jenis PJB yang dialami.
Dokter Fadil mengatakan ada beberapa kasus PJB yang memerlukan bedah. Ada pula yang tidak memerlukan tindakan bedah atau hanya minimally invasif.
Sebelum melakukan tindakan bedah, pasien juga perlu konsultasi ke dokter spesialis jantung anak. dr Fadil mengimbau agar pengobatan pada penyakit jantung bawaan ini tidak ditunda-tunda dan harus disegerakan. Disamping itu, penting bagi orang tua untuk sigap dalam mengenali dan menangani anak hingga pulih.
Diketahui apabila sebuah keluarga yang anak pertamanya mengalami PJB, tidak seketika anak keduanya juga mengalami masalah serupa. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi peningkatan risiko.
"Untuk mencegah terjadinya penyakit jantung bawaan, sebenarnya bisa diantisipasi sejak dini. Semisal dengan mencegah faktor risiko atau paparan berisiko selama kehamilan, seperti menghindari paparan rokok, alkohol, obat obatan tertentu, rutin memeriksakan kesehatan ibu dan janin ke dokter kandungan," katanya.