JAKARTA, iNews.id - Mungkin ada beberapa orang belum tahu apa itu Broken Home? Sebenarnya broken home adalah keluarga yang mengalami perpecahan dan tidak dapat hidup bersama lagi. Kondisi ini dapat disebabkan karena adanya kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, masalah finansial dan ketidakharmonisan lainnya yang berakhir perceraian.
Biasanya anak yang memiliki keluarga broken home harus memilih untuk tinggal bersama salah satu orang tuanya, atau bisa juga ditentukan dari pengadilan. Hal inilah yang dapat menimbulkan penurunan mental anak hingga adanya krisis identitas.
Broken home atau perpecahan keluarga terjadi saat orang tua memutuskan berpisah baik itu bercerai atau tidak serumah lagi. Alhasil anak-anak mereka dikenal sebagai korban dari broken home.
Biasanya anak-anak tinggal dengan salah satu orang tua atau keluarga lainnya yang mampu mengasuh. Namun, bagi anak yang berumur di bawah 12 tahun biasanya diberikan kepada ibu dengan biaya pemeliharaan yang masih ditanggung sang ayah.
Namun dampak dari broken home ini sebenarnya sangat besar pada anak. Bahkan tanpa sadar anak yang besar di tengah keluarga broken home biasanya memiliki luka batin.
Hilangnya komunikasi dengan keluarga
Tentunya perpisahan membuat keterbatasan dalam komunikasi antara anak dengan orang tua satunya. Terlebih jika orang tua tersebut tidak lagi ingin ikut campur mengenai anak dan mantan pasangannya.