Tinnitus juga bisa menyebabkan depresi, kecemasan, atau iritabilitas.
Untuk mendiagnosis tinnitus, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes pendengaran, dan tes pencitraan, seperti MRI atau CT scan. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan, obat-obatan yang dikonsumsi, dan tingkat stres seseorang.
Pengobatan tinnitus tergantung pada penyebabnya. Jika tinnitus disebabkan oleh kondisi yang bisa diobati, seperti infeksi telinga, penyumbatan telinga, atau efek samping obat, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai.
Jika tinnitus disebabkan oleh gangguan pendengaran, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan alat bantu dengar, implan koklea, atau terapi suara. Terapi suara adalah metode untuk mengurangi intensitas atau mengalihkan perhatian dari suara tinnitus dengan menggunakan suara lain yang lebih menyenangkan, seperti musik, suara alam, atau suara putih.
Selain pengobatan medis, ada beberapa cara untuk mengatasi tinnitus, antara lain:
Tinnitus adalah kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja, terutama orang-orang yang berusia di atas 50 tahun. Tinnitus bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang, sehingga penting untuk mencari bantuan medis jika tinnitus berlangsung lama, bertambah parah, atau mengganggu aktivitas sehari-hari