"Seperti NAFZA lainnya, DMP yang terkandung di obat batuk dapat menimbulkan kondisi kesenangan untuk terus menggunakannya. Nah, dophamine intu memberi efek yang sama seperti NAFZA. Makanya banyak yang menyalahgunakan," ujarnya lagi.
Padahal, saat obat batuk dikonsumsi dengan jumlah yang berlebihan, hal ini akan memberi dampak buruk pada kesehatan tubuh jangka panjang. Menurut informasi yang iNews.id terima, pada konsumsi DMP dosis 200-400 mg, itu memberi efek euforia dan halusinasi, 300-400 mg efeknya gangguan persepsi visual, hilangnya koordinasi motorik.
Lalu, 500-1.500mg efeknya dissosiatif sedatif, dan pada dosis 1.500-3.000 (terbagi) efek yang akan terjadi adalah dissosiatif, terkecuali dengan efek yang lebih lama.