Bayi Lahir Caesar Memiliki Risiko Obesitas dan Diabetes

Nanang Wijayanto
Bayi dengan lahir caesar berisiko obesitas dan diabetes. (Foto: Dailymail)

Anak-anak itu kemudian dipantau selama 30 hari pertama, dan kemudian sampai usia lima tahun sampai 2013. Perempuan yang dipilih adalah perempuan sehat, tidak merokok atau memakai obat-obatan terlarang. Usia mereka antara 20-35 tahun dan melahirkan 37-41 minggu untuk bayi tunggal dengan berat rata-rata.

Mereka menemukan bahwa 88 persen menerima semacam obat pereda nyeri selama persalinan. Sebanyak 43 persen dari perempuan yang diteliti melahirkan dengan cara induksi. Sebelas persen lainnya melahirkan dengan cara normal. Hampir 38 persen melahirkan secara normal tanpa intervensi.

Para peneliti menemukan bayi yang lahir dengan cara diinduksi memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengalami gangguan pencernaan. Mereka juga berpeluang memiliki masalah makan. Sementara anak-anak yang lahir melalui operasi caesar lebih mungkin berisiko hipertemia pada 30 hari pertama setelah kelahiran.

Pada tahun berikutnya mereka lebih rentan terkena gangguan metabolisme seperti obesitas dan diabetes. Infeksi pernapasan, gangguan metabolisme, dan eksim lebih umum terjadi ketika ada beberapa bentuk intervensi.

Penelitian ini menyimpulkan, anak-anak yang lahir secara normal lebih sedikit memiliki risiko kesehatan baik jangka pendek dan jangka panjang dibandingkan dengan mereka yang lahir dengan intervensi.

Editor : Nanang Wijayanto
Artikel Terkait
Health
8 tahun lalu

10 Perubahan Aneh Usai Melahirkan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal