JAKARTA, iNews.id - Saat ini makanan bukan hanya berperan sebagai pemuas perut semata, tapi juga dipandang sebagai penyeimbang kesehatan tubuh. Dari mulai kebugaran tubuh sampai dengan tampil awet muda bisa didapatkan hanya dengan mengatur pola hidup yang sehat.
Terdapat ungkapan “Good food choices are good investments” yang memiliki arti bahwa makanan yang baik adalah investasi terbaik. Di Indonesia sendiri, sudah banyak orang menyadari pentingnya mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Kini, orang tidak hanya menginginkan makanan yang ‘enak’, tetapi juga memperhatikan kesehatan dan gizi makanan.
Sementara berdasarkan Nielsen’s new Global Health and Ingredient-Sentiment Survey, anak muda di Indonesia semakin tidak tertarik untuk makan banyak. Orang Indonesia, khusus generasi muda kini memilih diet khusus yang sesuai dengan keinginan mereka.
Masyarakat Indonesia semakin menyadari pentingnya mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Kini, masyarakat tidak hanya menginginkan makanan yang ‘enak’, tetapi juga memperhatikan kesehatan dan gizi makanan.
Berdasarkan Nielsen’s new Global Health and Ingredient-Sentiment Survey, masyarakat Indonesia semakin tidak tertarik untuk makan banyak. Melainkan memilih diet khusus yang sesuai dengan keinginan mereka.
Ini menandakan bahwa anak muda lebih peduli dengan apa yang mereka konsumsi. Berdasarkan survei tersebut, ada tiga pendorong utama terbentuknya tren pola makan khusus. Apa saja? Berikut rangkumannya:
1. Meningkatnya sensitivitas terhadap makanan/minuman
Sebanyak 48 persen responden Indonesia mengaku memiliki alergi terhadap satu atau lebih makanan/minuman. Bahkan sebanyak 80 persen responden Indonesia mengaku mengikuti diet khusus yang membatasi konsumsi makanan/minuman tertentu. Contohnya seperti mengurangi konsumsi lemak, gula, dan karbohidrat.
2. Menghindari bahan makanan tertentu
Sebanyak 74 persen responden Indonesia ternyata tidak menyukai bahan-bahan tiruan seperti pengawet buatan, perasa buatan dan pewarna buatan.