JAKARTA, iNews.id - Virus korona (COVID-19) menyebar secara cepat seiring perkembangan penularan virus yang semula dari hewan ke manusia (bersifat zoonosis) menjadi dari manusia ke manusia. Krisis yang diakibatkan virus korona tidak hanya soal jumlah penderita, tapi seberapa cepat penyebarannya.
Apakah negara mampu mengidentifikasi dan mencegah virus tersebut masuk? Hingga berita ini diturunkan, lebih dari 43 ribu kasus di 28 negara dan 1.350 kematian terjadi akibat virus korona. Indonesia sendiri telah menetapkan status Siaga 1 terhadap virus ini.
Apakah Indonesia dapat mendeteksi virus COVID-19? Peneliti Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Frilasita Aisyah Yudhaputri M.BiomedSc menyatakan, Indonesia punya kemampuan.
"Melalui pendekatan biologi molekuler, LBM Eijkman telah memiliki kapasitas dan kemampuan dalam mendeteksi secara sensitif dan spesifik keberadaan virus COVID-19 dalam sampel klinis," ujarnya, dalam seminar Menyikapi Virus Corona 2019-nCoV.
Metode yang digunakan LBM Eijkman adalah kombinasi Teknik PCR dan sequencing dengan menggunakan gen RNA-dependent RNA Polymerase (RdRP) virus sebagai penanda identifikasi.