Angka tersebut meningkat menjadi 97 persen pada mereka yang memiliki gejala pernapasan, namun, masih belum diketahui apakah virus dapat menyebar antarmanusia atau apakah semua ini merupakan infeksi terisolasi dari hewan.
Tim menyimpulkan, "Singkatnya, kemungkinan besar wabah IDV telah menyebar menjadi masalah berkelanjutan bagi ternak dan manusia."
Peneliti di China menemukan bahwa jika virus influenza D (IDV) terus berevolusi pada hewan, virus ini dapat menular ke manusia dan mengancam keselamatan jiwa.
Potensi virus untuk menyebabkan pandemi sering kali bergantung pada kemampuannya menyebar dengan mudah melalui udara. Untuk menilai ancaman ini, para peneliti telah mempelajari galur IDV yang diisolasi di China Timur Laut.
Para peneliti memulai dengan menumbuhkan virus dalam sel anjing dan manusia, yang merupakan alat standar untuk mempelajari jenis flu. Mereka juga mengujinya pada sel yang dirancang khusus untuk meniru lapisan saluran napas manusia, sapi, babi, dan anjing untuk mendapatkan gambaran yang lebih realistis.
"Virus tersebut secara efisien menginfeksi dan berkembang biak di semua sel yang tumbuh di laboratorium," kata peneliti, dikutip dari Daily Mail, Senin (20/10/2025).