JAKARTA, iNews.id - Kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak semakin mengkhawatirkan masyarakat Indonesia. Sejauh ini, telah ada 241 kasus, dan 133 pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Meski belum diketahui penyebab pasti, namun ada dugaan bahwa cemaran senyawa tertentu dalam obat sirup disebut menjadi pemicunya. Senyawa tersebut yakni etilen glikol dan dietilen glikol.
Dewan Pakar Ikatan Apoteker Indonesia, Prof Keri Lestari mengarah, senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) yang diduga jadi penyebab gagal ginjal akut anak di Indonesia, sebenarnya bukan pelarut untuk obat.
Sejalan dengan pernyataan Menteri Kesehatan baru-baru ini, Prof. Keri menyebut, EG dan DG seharusnya tidak ada di dalam obat. Sebab, itu merupakan cemaran dari beberapa pelarut seperti Propilen Glikol, Gliserin, dan Polietilenglikol, yang tidak bisa larut dalam air.
“Propilen Glikol, Gliserin, dan Polietilenglikol adalah pelarut dari zat aktif yang tidak larut dalam air. Nah, dalam keempat pelarut ini bisa dimungkinkan ada cemaran. Cemaran itu adalah Etilen Glikol dan Dietilen Glikol. Sebetulnya, keduanya itu bukan pelarut untuk obat, tidak boleh ada dalam obat,” kata Prof. Keri, dalam Polemik Trijaya dengan Tema ‘Misteri Gagal Ginjal Akut’, melalui live streaming Youtube MNC Trijaya, Sabtu (22/10/2022).