JAKARTA, iNews.id - Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengungkapkan penyebab varian Omicron jauh lebih menular tapi tidak lebih berbahaya ketimbang varian Delta yang menyerang seluruh dunia.
Hal tersebut disampaikan melalui wawancara eksklusif dengan iNews beberapa waktu lalu.
"Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jangan lupa dengan yang namanya masa inkubasi. Jadi ada jeda antara kena virus atau ketularan saat di perjalanan, membutuhkan waktu antara seminggu sampai 10 hari untuk menimbulkan suatu penyakit atau tesnya positif," ujar dr. Fajri.
Dia mengatakan ada beberapa parameter berbahaya dari suatu varian baru. Diantaranya, Apakah lebih cepat menular?, apakah gejalanya lebih berat?, dan apakah menghindari sistem imun tubuh?
"Nah pertanyaannya kenapa bisa lebih cepat menular? Secara mekanistik memang belum banyak yang meneliti atau belum banyak publikasinya. Namun, yang kita tahu kenapa ini mengkhawatirkan, ada 50 titik perubahan bahasa genetik dari virus ini," tuturnya.
Dia menambahkan sebanyak 30 titik mutasi di antaranya yaitu perubahan yang memengaruhi protein spike atau protein tanduk. Sementara 15 di antaranya yang mengkode reseptor binding domain.
"Intinya Omicron mungkin lebih efisien dalam menularkan. Karena proyeksi awal Omicron lebih cepat 500 persen dibandingkan dengan varian Wuhan yang sebelumnya," katanya lagi.