Dokter Ungkap Kepatuhan Pasien Hipertensi Minum Obat hanya 50 Persen

Vien Dimyati
Pasien hipertensi ternyata malas minum obat (Foto: Medical news today)

Menurut dr Caroline, ada beberapa alasan pasien hipertensi tidak minum obat, antara lain karena pasien hipertensi merasa sehat, lupa minum obat, mereka memilih obat tradisional dan selain itu takut efek samping obat.

"Oleh sebab itu, diperlukan beberapa strategi supaya pasien hipertensi menjadi patuh minum obat,” ujar dr. Devie. 

Hal senada diungkapkan Ketua Pokja Hipertensi PERKI dr. Badai Bhatara Tiksnadi. Menurutnya, tekanan darah seseorang harus terkontrol dengan target sesuai dengan penyakit penyertanya.

“Pasien hipertensi sebaiknya tetap meminum obat hipertensi yang disarankan dokter untuk menjaga tekanan darah tidak naik. Harus dipastikan, diagnosis hipertensi dilakukan dengan teknik pengukuran yang benar dan akurat," katanya.

Selain obat-obatan, lanjut dr Badai Bhatara, pengendalian tekanan darah dapat dilakukan dengan cara nonfarmakologis, seperti menggunakan alat pengukur tekanan darah digital, pembatasan asupan garam, latihan fisik intensitas sedang yang teratur, dan dengan mencapai berat badan ideal. 

"Pemantauan tekanan darah secara teratur di rumah merupakan cara yang efektif untuk mendeteksi dan mengelola hipertensi untuk mencegah berbagai macam komplikasi kesehatan yang berbahaya, seperti penyakit jantung, stroke, dan kematian,” ujar dr. Badai. 

Sementara itu, Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia mengatakan, dia ingin mengingatkan, monitoring tekanan darah harus diikuti dengan perubahan gaya hidup dan tindakan pengobatan untuk memastikan pengelolaan hipertensi dalam batas normal. 

"Hal ini sejalan dengan misi Omron untuk menciptakan dunia yang bebas dari penyakit kardiovaskular (Going fo zero – melalui perawatan preventif) dengan membiasakan pemantauan tekanan darah secara teratur, mengontrol hipertensi secara aktif dan melakukan langkah-langkah menuju perubahan perilaku untuk mengatasi kebiasaan-kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko sarangan jantung,” kata Tomoaki Watanabe.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Nasional
19 hari lalu

Setahun Prabowo-Gibran: 41,8 Juta Orang Ikut Program Cek Kesehatan Gratis

Nasional
5 bulan lalu

8 Juta Peserta Ikut Cek Kesehatan Gratis, Penyakit Terbanyak Hipertensi hingga Diabetes

Nasional
7 bulan lalu

Kata Prabowo soal Banyak Warga Tak Mau Cek Kesehatan Gratis: Mungkin Takut Hasilnya

Nasional
9 bulan lalu

Breaking News: Prabowo Putuskan Program Cek Kesehatan Gratis Mulai 10 Februari 2025

Health
9 bulan lalu

Makan Seblak Menyebabkan Hipertensi, Ini Faktanya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal