Dia sangat menyarankan vaksinasi lengkap bisa diberikan kepada mereka yang memiliki komorbid. Menurutnya bagi penderita komorbid sangat perlu untuk melengkapi vaksinasi karena termasuk kelompok paling rentan ketika terinfeksi Covid-19.
“Bagi mereka yang memiliki komorbid, tentu ada screening saat mau divaksinasi. Selama saat screening menunjukkan masih layak divaksin, maka lebih baik divaksinasi. Ini untuk menghindari risiko yang lebih parah saat terinfeksi virus Covid-19 nantinya,” kata dr Tonang.
Diperkirakan saat ini Indonesia telah memasuki separuh jalan menuju puncak Omicron. Harapan dr. Tonang, dengan lebih cepat melewati puncak, kasus turun dengan cepat diikuti turunnya korban kematian.
“Tentunya untuk bisa sampai pada kondisi itu syaratnya ada dua yakni percepat vaksinasi lengkap dan tetap terus jalankan protokol kesehatan. Covid-19 masih ada tapi kita mampu menghadapinya ketika kita bekerjasama,” ujar dr. Tonang.
Sementara itu, lembaga survei Indikator mengeluarkan hasil survei nasional terkait
dengan sikap publik terhadap Omicron dan vaksinasi booster. Salah satu temuan menarik dari hasil survei tersebut adalah 61,5% mayoritas masyarakat setuju dan sangat setuju dengan pemberian vaksin dosis ketiga sebagai booster. Ini menunjukkan minat dan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi booster Covid-19 sangat tinggi.
Survei ini dilakukan kepada 626 responden secara acak melalui metode survei online dalam periode 15 Januari - 17 Februari 2022. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki akses internet lewat smartphone, atau sekitar 69% dari total populasi nasional.