3. Biologis:
Faktor biologis, seperti keturunan atau predisposisi genetik, dapat memainkan peran dalam risiko gangguan kesehatan mental. Beberapa individu mungkin lebih rentan terhadap gangguan seperti depresi atau kecemasan karena faktor-faktor genetik yang mempengaruhi struktur dan fungsi otak.
Perubahan hormonal yang terjadi selama masa pubertas juga dapat berkontribusi terhadap kerentanan terhadap masalah kesehatan mental. Namun, penting untuk diingat bahwa faktor biologis hanya satu aspek dari gambaran keseluruhan, dan interaksi dengan faktor-faktor lain dapat memodifikasi dampaknya.
4. Gaya Hidup:
Gaya hidup modern gen-Z, termasuk pola tidur yang tidak teratur, konsumsi media sosial yang berlebihan, dan ketidakseimbangan dalam menggunakan teknologi, dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Tekanan untuk mencapai standar kecantikan atau kesuksesan yang ditetapkan oleh media sosial dapat menyebabkan perasaan tidak adekuat dan menciptakan ketidakpuasan diri. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak seimbang juga dapat mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu unik, dan faktor-faktor ini dapat berinteraksi secara kompleks. Pendekatan holistik yang memperhatikan konteks sosial, psikologis, dan biologis diperlukan untuk memahami dan mengatasi masalah kesehatan mental gen-Z.