JAKARTA, iNews.id - Gen Z dianggap sebagai generasi yang tidak terlalu memprioritaskan pernikahan dalam hidup. Anggapan tersebut muncul diduga akibat semakin banyaknya kasus perceraian di tengah kehidupan yang tak pasti.
Terlebih, fenomena childfree hingga perselingkuhan yang banyak diungkap di media sosial dianggap menjadi faktor lain yang membentuk pola pikir Gen Z untuk malas menikah.
Namun, bagaimana pandangan ahli melihat fenomena tersebut, benarkah Gen Z malas menikah? Jika iya, apa faktor penentu keputusan itu?
Menurut Seksolog Dokter Boyke, gaya hidup dan pola pikir Gen Z yang menjadi faktor mereka enggan menjalani hubungan serius hingga memiliki keturunan.
Terlebih, katanya, Gen Z banyak yang merasa menghadapi problematika hidup yang kompleks hingga tak sedikit yang memutuskan enggan menikah dan memiliki keturunan.
"Para Gen Z ini banyak yang tidak mau menikah, alasannya mereka masih sandwich generation hingga kebiasaan mereka hidup instan," ucap dokter Boyke, saat ditemui di kawasan Senayan Jakarta, baru-baru ini.
Dokter Boyke mengatakan, fenomena ini mengkhawatirkan, karena dapat memicu seks bebas yang bisa membawa pengaruh buruk. Dampak dari seks bebas salah satunya adalah meningkatkan risiko penyakit seksual termasuk HIV/AIDS yang masih menjadi momok di masyarakat.