Heboh Kandungan BPA Bisa Sebabkan Persalinan Prematur, Dokter Ungkap Faktanya

Vien Dimyati
Heboh Kandungan BPA Bisa Sebabkan Persalinan Prematur, Dokter Ungkap Faktanya (Foto: Ist)

Isu lain menyebutkan, BPA bisa menyebabkan persalinan prematur. Hal ini tidak terbukti melalui studi meta-analisis terhadap tujuh penelitian dengan total 3.004 partisipan. Studi meta-analisis lain mengulas hubungan antara paparan BPA saat kehamilan dengan kelahiran. “Ternyata kesimpulannya, tidak ada kaitan antara paparan BPA dengan usia kehamilan, panjang bayi, berat badan bayi, dan lingkar kepala bayi,” kata dokter Ervan. 

Dia menjelaskan, penyebab persalinan prematur cukup beragam. Kasus paling sering antara lain infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi vagina.

Penyebab Infertilitas

Bagaimana kaitan BPA dengan infertilitas pada laki-laki? Secara in vivo (penelitian pada hewan lab) memang berkaitan, namun pada manusia tidak ditemukan keterkaitannya. "Mungkin membutuhkan penelitian lebih lanjut. Hubungan antara BPA dengan mikropenis pun belum saya temukan. Mikropenis itu penyebabnya banyak. Bisa kongenital, atau gangguan perkembangan organ seksual pada janin. Kita harus lihat berbagai kemungkinan,” kata dokter Ervan.

Dia menambahkan, infertilitas bisa dialami oleh perempuan maupun laki-laki. “Pada perempuan, masalahnya bisa terletak pada organ genitalia, dan bisa juga secara sistemik misalnya kondisi hormon yang tidak seimbang,” tutur dokter Ervan.

Perlu diketahui, infertilitas diartikan sebagai tidak terjadinya kehamilan setelah satu tahun menikah, dengan hubungan seksual rutin 2-3 kali seminggu, dan tanpa kontrasepsi. "Pada perempuan, penyebab infertilitas 40 persen gangguan pada tuba fallopi dan panggul, 40 persen lagi disfungsi ovulasi, dan 10 persen yang tidak biasa misalnya autoimun,” kata dokter Ervan. 

Pada laki-laki, infertilitas berhubungan dengan gangguan sperma. Dia menjelaskan, kualitas dan kuantitas sperma bisa terganggu karena pelebaran pembuluh darah atau varises pada testis (varikokel). Bisa pula karena ada gangguan pada pabrik sperma, dan disfungsi seksual.

"Yang telah terbukti bisa memicu infertilitas adalah rokok dan alkohol. Kausalitas antara rokok dan infertilitas sudah jelas, tapi banyak yang tetap merokok,” katanya.

Dokter Ervan melanjutkan, BPOM telah menetapkan Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan, yang mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan termasuk batas maksimal migrasi BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) dari kemasan polikarbonat. “Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM terhadap kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir, menunjukkan migrasi BPA di bawah 0,01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman," ujar dokter Ervan.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Health
6 jam lalu

BPOM Tegaskan Inhaler Hong Thai Formula 2 Produk Ilegal!

Health
2 hari lalu

17 Penyakit yang Tidak Memenuhi Syarat Berangkat Haji, Ini Daftarnya!

Health
2 hari lalu

DBD Hantui Indonesia! Wamenkes Beberkan Cara Mencegahnya

Health
2 hari lalu

Duh, Masalah Gigi Jadi Penyakit Terbanyak Dialami Anak Indonesia

Seleb
2 hari lalu

Hari Ini Vidi Aldiano Mulai Perawatan Kanker di Malaysia, Banjir Doa!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal