Dalam uji klinis tahap 1, kontrasepsi oral non-hormonal ini diklaim mampu menghentikan produksi sperma secara reversibel, dinyatakan aman digunakan manusia.
Pil ini bekerja dengan menghambat pengikatan metabolit vitamin A ke reseptor di testis. Tindakan ini mencegah rantai perubahan ekspresi gen yang diperlukan untuk memulai proses produksi sperma. Hasil keamanan dari uji klinis fase 1 dipublikasi di Communications Medicine.
"Uji coba tahap awal ini tidak menilai efikasi pil KB dalam mengurangi jumlah sperma, dan pengembang obatnya yaitu YourChoice Therapeutics, saat ini sedang menjalankan uji coba untuk mengumpulkan data lebih banyak," ungkap laporannya, dikutip Senin (6/10/2025).
Di sisi lain, Stephanie Page, seorang ahli endokrinologi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington menilai hasil uji klinis tahap 1 ini merupakan tonggak penting di dunia medis.
"Kami benar-benar membutuhkan lebih banyak metode kontrasepsi yang reversible untuk pria," kata Page.
Uji coba pil KB pria dilakukan terhadap 16 pria sehat berusia 32 hingga 59 tahun, mereka semua sudah menjalani vasektomi.
"Belum pernah ada yang menguji pil kontrasepsi pria non-hormonal dalam uji klinis sebelumnya," kata penulis utama studi Nadja Mannowetz.