JAKARTA, iNews.id - Selama masa pandemi Covid-19, gaya hidup masyarakat mengalami perubahan signifikan. Kini, masyarakat tidak hanya peduli dengan mekanan sehat, mereka juga mulai rajin berolahraga.
Adapun beberapa olahraga yang kerap dilakukan mulai dari lari, bersepeda, basket, bela diri, hingga sepakbola. Namun, di balik rutinitas olahraga ini ada juga risiko yang mengintai seperti cedera kaki hingga lutut.
Sebelum mulai beraktivitas olahraga, ada baiknya kenali risiko cedera dan cara penanganannya. Berikut ulasannya.
Spesialis kedokteran olahraga, dr. Dhika Respati mengatakan, kejadian cedera bisa terjadi jika pegiat jarang latihan. Misalnya, berhenti latihan selama dua minggu, itu akan menyebabkan massa otot menyusut dan terjadi penurunan detak jantung.
"Olahraga yang dipaksakan tanpa persiapan membangun muscle ototnya kembali, maka bukan cuma performa olahraga yang menurun tapi risiko bahayanya bisa mengakibatkan gagal jantung," ujar dr. Dhika, belum lama ini.
Dia menyarankan, jika sudah lama rehat, kemudian mau kembali berolahraga, sebaiknya mempersiapkan tubuh mendekati ke kondisi semula. Salah satunya, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan tubuh atau assessment pribadi.
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr Andreas Ricky mengatakan, biasanya risiko cedera yang terjadi pada saat olahraga adalah area ACL yaitu peregangan berlebih atau bahkan robekan yang terjadi pada anterior cruciate ligaments (ACL), salah satu ligamen utama di lutut.
"Karena memang dari daerah penopang tubuh yang banyak mengalami cedera seperti lutut, panggul, paha, dan lutut. Biasanya cabang olahraga yang banyak rentan kebanyakan di sepakbola, futsal, dan bela diri. Kalau untuk olahraga lari dan sepeda belum terlalu banyak," kata dr Andreas.